Iklan

iklan

Iklan

iklan
,

Iklan

iklan

Klarifikasi BSSN Terkait Dugaan Kebocoran Data INAFIS Polri: Data Lama yang Tidak Diperbarui

Pusat ronda.id
27 June 2024, 09:09 WIB Last Updated 2024-06-27T01:09:44Z

Jakarta, ronda.id - Setelah server Pusat Data Nasional (PDN) Sementara 2 lumpuh akibat serangan ransomware, muncul dugaan kebocoran data dari Indonesia Automatic Finger Identification System (INAFIS) Polri. Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Letjen TNI Hinsa Siburian, segera memberikan klarifikasi terkait hal ini.

Hinsa menyatakan, berdasarkan hasil koordinasi dengan Polri, data yang diduga bocor tersebut adalah data lama yang tidak diperbarui.

"Ini sudah kami konfirmasi dengan kepolisian, bahwa itu adalah data-data lama mereka diperjualbelikan di dark web," kata Hinsa, dikutip dari Antara, Rabu (26/6/2024).

Saat ini, BSSN masih berkoordinasi dengan Polri untuk mendapatkan kejelasan lebih lanjut mengenai dugaan kebocoran data ini. Hinsa menekankan bahwa sistem Polri saat ini tidak mengalami gangguan dan tetap beroperasi dengan baik, meskipun ada dugaan kebocoran data INAFIS.

"Kami yakinkan bahwa sistem mereka (Polri) berjalan dengan baik," kata Hinsa.

Koordinasi lanjutan akan terus dilakukan oleh BSSN dan Polri untuk memastikan keamanan data dan mendapat kejelasan soal ini. (*/AMG)

Iklan bawah