Pengabdian masyarakat tersebut dipusatkan di kompleks Gereja Bethani, Desa Maen, dengan kegiatan utama berupa pengobatan gratis bagi warga setempat. Kegiatan ini mendapat sambutan hangat dan antusias dari berbagai komponen masyarakat Desa Maen, terutama kelompok lansia.
Prof. Markus menekankan pentingnya pengabdian kepada masyarakat sebagai salah satu tugas utama dari Tri Dharma Perguruan Tinggi. “Sebagai implementasi dari Tri Dharma Perguruan Tinggi, dalam rangka Dies Natalis ke-39 Pascasarjana Universitas Sam Ratulangi, kami mengadakan pengabdian kepada masyarakat di Desa Maen ini,” ujarnya.
Prof. Markus juga menyampaikan bahwa keberhasilan kegiatan ini merupakan hasil dari kerja sama yang baik antara Pascasarjana UNSRAT, Pemerintah Desa Maen, serta tokoh-tokoh lintas agama di wilayah tersebut. Meskipun kegiatan ini dipusatkan di Gereja Bethani, hal tersebut tidak mengurangi partisipasi dari warga dengan berbagai latar belakang agama.
Para dokter yang terlibat dalam kegiatan ini adalah mahasiswa dan alumni Pascasarjana UNSRAT dari Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat (S2) serta dari Lukas Ministry. Setelah kegiatan pemeriksaan kesehatan dan pengobatan, rombongan Pascasarjana juga berkesempatan untuk berkunjung dan bersilaturahmi dengan Imam Masjid Al-Ridwan Desa Maen.
Ketua Panitia Dies Natalis ke-39, Dr. Eng. Ir. Steeva G. Rondonuwu, ST., M.Agr, mengungkapkan bahwa dalam rangka peringatan ini, Pascasarjana UNSRAT juga akan melakukan pencanangan zona integritas. Pencanangan ini merupakan bukti komitmen Pascasarjana dalam menegakkan institusi yang bebas dari korupsi, pungli, dan gratifikasi. (AMG)