Iklan

iklan

Iklan

iklan
,

Iklan

iklan

Dosen Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Sam Ratulangi Indri Manembu: Pengolahan Sampah Plastik Berdampak pada Peningkatan Ekonomi Masyarakat

Redaksi
26 September 2024, 22:38 WIB Last Updated 2024-10-30T20:47:09Z
Dr Indri Manembu saat melakukan sosialisasi daur ulang sampah plastik kepada masyarakat Desa Sarani Matani Kecamatan Tombariri. (Foto istimewa)

MINAHASA, Ronda.id - Sampah plastik menjadi salah satu material yang dapat menyebabkan pencemaran lingkungan perairan seperti Pantai, laut dan Sungai. Demikian dikatakan Dosen Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Sam Ratulangi Manado Dr Indri S. Manembu S.Ik, M.Si, di Desa Sarani Matani Kecamatan Tombariri.

Dalam hal ini wilayah yang paling terdampak dengan keberadaan sampah plastik yaitu pesisir Pantai karena merupakan dataran terendah.

Dosen Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Sam Ratulangi Manado Dr Indri S. Manembu S.Ik, M.Si menjelaskan sampah plastik dari pemukiman Masyarakat yang dibuang secara sembarangan di sungai akan hanyut terbawa arus Sungai hingga menumpuk ke muara Sungai di pesisir Pantai.

Fenomena ini tak bisa disangkal lagi sering terjadi, akan tetapi tidak bisa dibiarkan terus terjadi demikian.

Menyadari akan ancaman sampah plastik khususnya di daerah pesisir Pantai, Universitas Sam Ratulangi Kembali meluncurkan Program Kemitraan Masyarakat (PKM) tahun 2024 yang juga merupakan bagian dari tugas Tridarma Perguruan Tinggi yagn harus dikerjakan oleh seorang dosen, yaitu pengajaran, peneltiian dan pengabdian masyarakat.

Secara umum Indri Manembu menejalskan bahwa Indonesia merpakan penyumbang sampah plastic tebesar kedua setelah China.

Sosialisasi daur ulang sampah plastik kepada masyarakat Desa Sarani Matani Kecamatan Tombariri. (Foto istimewa)

Tingginya keebradaan sampah plastik telah berdampak signifikan terhadap penurunan kualitas lingkingan sekitar dan pada akhirnya dapat menyebabkan kualitas Kesehatan manusia.

Mereka yang paling berat menanggung dampak dari sampah plastik yaitu kaum millennial.

Tim Pelaksana Program PKM Universitas Sam Ratulangi Manado telah melakukan beberapa survey dan diskusi dengan keseimpulan bahwa permasalahan prioritas yang dihadapi yaitu minimnya pemahaman dan keterampilan daur ulang sampah plastik yang bersifat kreatif dan inovatif.

Akibatnya, Masyarakat tidak percaya diri untuk melakukan kegiatan daur ulang sampah plastik yang bersifat produktif dan ekonomis.

Sesuai hasil rembukan kelompok mitra PKM dan kompetensi tim PKM Unsrat, maka sosialisasi daur ulang sampah plastik menjadi solusi terhadap kelompok pemuda pesisir.

Hal itu dikarenakan teknis pelaksanaannya yang relatif mudah, biaya terjangkau dan dapat dilakukan di dalam rumah.

“Yang kami lakukan di Desa Sarani Matani Kecamatan Tombariri Kabupaten Minahasa yaitu bertatap muka langsung dengan Masyarakat khususnya para pemuda yaitu dengan memeprkenalkan teknin dan disain daur ulang sampah plastik serta proses pengolahannya,” ungkap Indri Manembu.

Ditambahkannya, ada juga konsultasi lanjutan yang sifatnya teknis akan dilakukan secara berkelanjutan sampai kelompok mitra mampu secara mandiri melakukan daur ulang sampah plastik.

“Dampaknya jelas yaitu akan membawa manfaat ekonomis, namun secara umum dapat menyelamatkan ekosistem khususnya wilayah pesisir Pantai dari limbah plastic,” harap Indri Manembu.

Adapun Tim Pelaksana Program PKM tersebut terdiri dari Dr. Indri S. Manembu,S.Ik,M.Si, N.Gustaf Mamangkey,S.Pi,M.Sc.,PhD dan Dr. Jessy D.L. Warongan,SE.M.Si.Ak. (Red)

Iklan bawah